1.4.16

APEL BESAR POKDARKAMTIBMAS





Pendiri Pokdar Kamtibmas, Inspektur Jenderal (Purn), Putra Astaman, diangkat anggota Pokdar se-DKI Jakarta usai apel besar pertama usai 14 tahun tak menggelar apel. 

WARTA KOTA, SEMANGGI - Undangan itu datang ke rumahnya hanya 1 hari sebelum Apel Besar
Kelompok Sadar (Pokdar) Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Polda Metro Jaya digelar di Parkir Timur Senayan. Surat itu berkop Polda Metro Jaya dan ditandatangani Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Budi Widjanarko. Inspektur Jenderal (Purn) Putra Astaman terkejut dengan undangan itu, Senin (21/12/2015).

Undangan dari organisasi yang Ia bentuk 24 tahun lalu. Dia kemudian datang ke apel besar itu dengan senyum sumringah dan rasa haru, Selasa (22/12/2015) sore. "Saya terharu Pokdar Kamtibmas ini masih ada dan terus diturunkan dari generasi ke generasi," kata Astaman di depan seluruh anggota Pokdar, usai apel, sore tadi. Dia tambah terharu setelah anggota Pokdar beramai-ramai memberi gendongan penghormatan untuk Astaman. Dia tertawa lebar ketika anggota Pokdar mengangkatnya beramai-ramai. Setelah itu Ia bergiliran melayani setiap anggota Pokdar berfoto. Tahun 1992 lalu Astaman masih aktif sebagai polisi. Dia menjabat Direktur Pembinaan Masyarakat Mabes Polri. Makanya Dia jadi pendiri Pokdar Kamtibmas bersama beberapa Jenderal lainnya.Itulahpemikirannya terakhir terakhir kali sebagai polisi. Sebab tahun 1993 Astaman pensiun dari polisi dengan pangkat Inspektur Jenderal.

"Dulu Pokdar Kamtibmas dibentuk karena kita butuh masyarakat yang memang benar-benar ingin menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat. Dulu kan bingung, masyarakat yang mana yang harus menjaga keamanan di masyarakat. Maka itulah dibentuk Pokdar Kamtibmas yang isinya masyarakat yang memiliki kesadaran lebih tinggi dari masyarakat lainnya terkait ketertiban dan keamanan," ujar Astaman.

Ternyata setelah itu Pokdar Kamtibmas terus beregenerasi sementara Astaman pensiun. Saat ini jumlah anggota Pokdar Kamtibmas sebanyak 17.000 di wilayah Jadetabek. Jumlah itu jauh menurun ketimbang era 1990-an atau 2000-an. Anggota muda Pokdar memang tak banyak lagi yang muda. Regenerasi tetap ada, tapi tak sebanyak dulu.

Ketua Pokdar Kamtibmas Kecamatan Setu, Depok, Gunawan Irianto (53), mengaku ikut Pokdar sejak tahun 1992. Di era 2000-an, anggota Pokdar di wilayahnya mencapai 1.000 orang. Tapi kini hanya tersisa 130 anggota aktif. Sisanya ada 400 orang yang tak aktif lagi. Kemudian kini jumlah anggota Pokdar di tiap desa di Kecamatan Setu juga hanya tersisa 10 - 20 orang. "Padahal di era 90 atau
2000 an, satu desa itu anggota Pokdar bisa ada 100 orang," ucap Gunawan kepada wartakotalive.com, usai apel.

Sejumlah Pokdar di wilayah lain juga merasakan hal serupa. Mahyadi (60), anggota Pokdar
Kamtibmas Kelurahan Cawang, mengaku kini hanya ada 29 anggota Pokdar disana. Padahal 10 tahun lalu anggota Pokdar di Kelurahan Cawang saja bisa ada sebanyak 300 orang. "Sudah turun jauh sekarang anggotanya," kata Mahyadi.

Di acara itu memang kelihatan nyaris tak ada anak muda terlibat. Satu-satunya yang berusia dibawah 20 tahun adalah Rian Andre (18). Dia anggota Pokdar Kamtibmas Polres Tangerang Selatan. Menurut Rian, di Pokdar tempatnya terdaftar rentang usianya agak jauh. Di atasnya atau seniornya usianya antara 28 sampai 30 tahun. Sedangkan yang 20an tahun tak ada. "Saya paling muda di Pokdar saya,"
kata Andre yang selepas SMA ingin mendaftar polisi ini. Dia kini masih kelas XII SMA.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Budi Widjanarko, mengakui memang selama 14 tahun belakangan ini Pokdar Kamtibmas tak diperhatikan. Nyaris tak ada apel besar selama 14 tahun ini. Sampai akhirnya dilaksanakan kembali apel besar, sore ini. "Kekuatan ini bagus loh padahal. Mereka punya kekuatan 17.000 orang di Jakarta. Makanya kita amat salah apabila tak menyentuh mereka. Ini kekuatan yang amat bisa membantu kerja
polisi," kata Budi.

Penulis:
Theo Yonathan Simon Laturiuw
Editor:
Adi Kurniawan
Sumber:
Warta Kota